JAKARTA - Para personel Koes Plus pernah masuk penjara dan merasakan dinginnya lantai sel tahanan, pada 1965. Cerita itu dituturkan Yok Koeswoyo, satu-satunya personel Koes Plus yang tersisa kepada Andy F Noya.
Yok memulai ceritanya dengan menegaskan bahwa sebagai warga negara Indonesia, Koes Plus akan siap membantu negara jika dibutuhkan. "Saat itu, Indonesia sedang konfrontasi dengan Malaysia," ujarnya dalam program Kick Andy, pada Desember 2008.
Penahanan Koes Plus, menurut dia, merupakan bagian dari propaganda pemerintah. Presiden Soekarno sengaja membuat kondisi di mana dirinya dan masyarakat seolah-olah membenci Koes Plus dengan menyebut mereka bagian dari paham Neokolonialisme.
"Mulailah didengung-dengungkan seolah-olah Koes Plus tidak suka pada pemerintahan. Bung Karno sampai pidato di depan GMNI dan bilang, 'Jangan seperti Koes Bersaudara. Mereka itu Elvis Elvisan'," kata Yok Koeswoyo menambahkan.
Koes Plus pernah masuk penjara. (Foto: IST)
Karena dianggap menentang pemerintahan, Koes Plus kemudian dimasukkan ke Penjara Glodok tanpa proses peradilan, pada 29 Juni 1965. Di sana, mereka hanya ditahan selama 3 bulan sebelum akhirnya dikirim pemerintah ke Malaysia untuk membuat gerakan.