JAKARTA - Aktor Verdi Solaiman dikenal sebagai aktor, sutradara, sekaligus produser film. Berbagai film hits di Indonesia, bahkan pernah ia perankan, salah satunya Love For Sale, 27 Steps of Mey, hingga My Stupid Boss.
Meski begitu, pemilik nama asli Zulverdi Amos Solaiman itu mengaku bahwa dirinya seringkali kurang percaya diri dengan tampilan rambutnya. Kerontokan selama 20 tahun terakhir, membuat pria 47 tahun ini merasa bahwa dirinya kurang banyak diberikan peluang untuk bisa menjajal peran yang lebih menantang.
“(Kerontokan ) Itu sudah menjadi masalah 20 tahunan sebenarnya, saat saya mulai masuk ke dunia entertainment. Itu lumayan merepotkan karena membuat penampilan saya jadi terbatas,” ungkap Verdi Solaiman.
Awalnya, suami dari Patty Sandaya ini mengaku tak terlalu menganggap serius soal kerontokan rambut yang dialaminya. Bahkan, ia sampai melakukan berbagai cara untuk mengatasi kerontokan.
Sayangnya, cara tersebut nyatanya tidak bisa mengatasi kerontokan pada rambut dari putra mendiang Hengky Solaiman tersebut. Sampai akhirnya, ia memutuskan untuk menjalani transplantasi rambut.
“Perawatan luar, hair tonik, lidah buaya dan shampo segala macam, tapi it doesn't work. Nah disitulah akhirnya ketemu dengan Farmanina Aesthetic & Hair Clinic. Lewat chat di Instagram, DM, sampai akhirnya benar-benar datang ke tempat tersebut, melihat fasilitasnya, terus ngobrol banyak soal kerontokan rambut,” jelas Verdi.
Saat ini, sudah 6 bulan lamanya Verdi menjalani treatment sebelum akhirnya akan menjalani transplantasi rambut. Verdi bahkan mengaku memiliki alasan mengapa akhirnya ia memilih untuk melakukan transplantasi rambut.
“Jadi saya sangat-sangat picky orangnya, terus terang karena hairline is an art form kaya treatment. And the end of the day, ini bukan hal yang bisa sekali jadi terus pulang kayak beli tas atau barang import gitu. You need maintenance, kita butuh konsultasi, kita butuh perawatan post after-nya gitu," paparnya.
"Nah, yang saya suka dari sini adalah kaya treatment kedepannya, bagaimana menjaga ini supaya bisa maksimal. Kita butuh maintenance relationship. Itu yang saya dapat di sini dibanding tempat lain,” lanjutnya.
Ditangani langsung oleh dr Farmanina, MBio (AAM), ada beberapa treatment khusus yang dilakukan oleh Verdi untuk mengatasi kerontokan rambut. Salah satunya dengan menjalani perawatan plasma darah Platelet Rich Plasma atau PRP, yang merupakan perawatan dengan mengambil sedikit darah pasien dan diolah dengan mesin khusus, serta transplantasi rambut.
“Dia mengalami kehilangan rambut yang cukup luas. Jadi kita perlu akar rambut dari daerah donor yang lebih banyak. Saya telah melakukan treatment pre-operation kira-kira enam bulanan. Kita lakukan PRP seperti biasa supaya ketika diambil rambutnya lebih intag, jadi pembungkusnya itu lebih baik, dan diambil tidak akan patah-patah, dan ketika ditanamkan keberhasilannya akan menjadi lebih tinggi,” papar dr Farmanina.
Verdi sendiri diketahui sudah beberapa kali melakukan PRP dan langsung merasakan sendiri hasilnya. Bahkan, ia juga mengaku bahwa kini sudah ada 5000 helai rambut yang berhasil ditransplantasikan lewat donor ke kepalanya.
“Dilihat full banget, rapet banget. Kesan saya happy banget karena akhirnya hari yang panjang ini bisa selesai. Khawatir seperti apa sih karena ini baru pertama kali. Tapi itu akhirnya bisa terlewati dan puas dengan hasil dari transplantasinya. Thank you banget buat krunya, ini sudah oke banget,” katanya.
“Mudah-mudahan dengan transplantasi rambut yang saya lakukan di sini banyak style yang bisa saya coba dan saya mungkin bisa warnain rambut ke arah yang lebih ekstrim dan bisa membantu pembentukan karakter yang saya mainkan,” pungkasnya.
(van)