Mengutip dari teaterkoma.org, Nano melanjutkan kuliah di Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) dan bergabung dengan Teguh Karya. Ia juga ikut mendirikan teater populer 1968 dan kemudian masuk Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara 1971.
Kecintaannya pada teater semakin dibuktikannya dengan mendirikan Teater Koma sendiri pada 1 Mart 1977 lalu.
Sementara itu diketahui, sebanyak 35 naskah panjang sudah dibuatnya. Bahkan tak hanya itu, ia juga sudah menulis 3 buku kumpulan puisi, 25 naskah adaptasi, 7 novel, dan 30 naskah film dan televisi.
Kary-karya panggung miliknya yang sangat terkenal adalah Rumah Kertas, JJ Atawa Jian Juhro, Maaf.Maaf.Maaf, Kontes 1980, Trilogi OPERA KECOA (Bom Waktu, Opera Kecoa, Opera Julini), Konglomerat Burisrawa, Presiden Burung-burung, dan masih banyak lagi.
Kepiawaiannya itu membuatnya mendapatkan beberapa penghargaan bergengsi seperti berikut ini:
1. Piala Citra di Festival Film Indonesia di Ujung Pandang untuk karya Jakarta Jakarta (1987).