Padahal menurut pengakuannya, pada saat kesepakatan dengan Ramon Papana selaku pemilik merek dagang. Keduanya telah sepakat, nominal pembayaran, ketika satu kali menggunakan merek dagang dipermasalahkan tersebut.
"Saya buka di lantai satu, dibawa namanya Astori Kafe dan di atas namanya comedy club, ketika lagi fitting, saya pengen pake Open Mic dibikin ada publikasi segala macam berjalan lancar, waktu dibuka," sambungnya.
"Saya dipanggil lagi punya nama, harus bayar saya setuju 1 kali Open Mic Rp500 ribu ada di browsing. Berdua megang sertifikat, sebulan habis itu saya dapat somasi. Sebenarnya somasi bukan saya, tapi kafe dibawa, karena bikin Open Mic,"pungkasnya.
(aln)