“Banyaknya jumlah submission bisa jadi karena adanya peningkatan keberanian para pegiat musik untuk menampilkan karya. Saya rasa itu hal yang bagus, apalagi di DTBTNS Season 2 ini karyanya semakin variatif banget. Seingat saya DTBTNS tahun lalu didominasi oleh musik pop, pop punk dan rock. Tahun ini saya perhatikan ada banyak band metal, bahkan ada musik electronic juga,” ungkap Rekti.
Rekti menambahkan, karya yang semakin beragam dan berkualitas di Dare To Be The Next Superstar Season 2, membuat para juri tertantang dan menjadi ekstra selektif untuk mengkurasi karya terbaik dari yang terbaik. Tak dipungkiri pula jika nantinya akan terjadi perdebatan alot di kursi juri.
“Cukup menantang buat para juri sepertinya ya. Saya sebisa mungkin tidak bias terhadap genre musik yang saya gemari saja. Untungnya banyak talenta menarik yang punya potensi untuk bisa dinikmati khalayak, tanpa memandang aliran musiknya,” ucap Rekti.
Sementara itu, duo asal Jakarta bernama Wantang, salah satu peserta dari kategori musik berucap, bahwa DTBTNS Season 2 adalah ajang yang tepat untuk musisi pendatang baru menjadi the next rising star. Menurut grup musik beranggotakan Bintang Gemilau dan Ridwan Hafidz ini, DTBTNS menjadi wadah aspirasi, sarana komunikasi dan berekspresi bagi seniman-seniman muda, khususnya di bidang musik & visual art. Terlebih deretan nama juri yang memang kompeten di bidangnya.
“Aku salut dengan acara DTBTNS. Karena musisi memang butuh wadah untuk nunjukin karya mereka. Supermusic sebagai penyelenggara juga menilai peserta as a whole package, dari mulai karyanya itu sendiri sampai bagaimana perform secara live membawakan karya mereka. Di ajang ini, Wantang ingin membangkitkan kembali RnB lewat karya kami, dengan ciri khasnya ada part rap di setiap lagu yang terinspirasi dari K-Hip Hop dan K-RnB,” kata Bintang.
(aln)