Merasa tak nyaman menonton tayangan tersebut, netizen juga mengaku miris lantaran adegan itu diambil di lingkungan sekolah. Apalagi karakter yang dilecehkan dan pelaku pelecehan diceritakan merupakan anak sekolah.
"Ketika menangani cerita yang berhubungan dengan kejahatan, menyakiti korban bukanlah seni, tetapi pelanggaran," tulis seorang warganet.
"Untuk mengkritik kejahatan seks, adegan itu sendiri tidak boleh digambarkan seperti pornografi. Saya tidak tahu alasan mengapa adegan itu berhasil lolos," kata yang lain.
(nit)