"Aku ketika beberapa hari sebelum mertua meniggal, sempat dikabarkan mertua sempet masuk ICU, aku udah punya firasat kaya gimana ya kalau memang Allah lebih sayang umi dan diambil duluan, aku harus gimana. Aku sempet telfon ayahku juga dan keluarga untuk solusi ini," kata Natta.
"Jujur aku agak panik karena otomatis ketika ada kejadian itu wardah ingin balik ke Aceh tapi kan kondisi hamil gede, tinggal nunggu waktu lahiran, Jadwal sesar udah ada. Maskapai penerbangan pun udah gak mau terbang bawa dia yang hamil besar ke Aceh," tambahnya.
Ketika sang bunda akhirnya meninggal dunia, Wardah sangat terpukul hingga mempengaruhi kesehatannya. Namun Natta tetap berusaha untuk menenangkan Wardah.
"Aku khawatir dengan kesehatan Wardah. Wardah cukup tertekan untuk situasi itu sehingga sempat ada momen dikabarkan Umi meniggal, beliau sedih banget sampai hampir mau hilang kesadaraan, mengeluh kandungannya sakit. Panik banget, aku bilang ini semua kehendak Allah, kita semua pun tidak ingin seperti ini, kita inginnya berkumpul," papar Natta
Natta tidak memungkiri bahwa sang istri terkena dampak secara psikis ketika sang bunda meninggal. Sebelumnya Natta dan Wardah telah mempersiapkan kedatangan orang tua Wardah ke Jakarta. Namun keduanya harus mengikhlaskan kenyataan yang tak sesuai harapan.
(nit)