Namun di balik penghayatan itu, rupanya ada kisah sedih tentang keluarga Farel. Ia dan orang tuanya selama ini tinggal di rumah kontrakan yang kecil dan tidak jarang menunggak. Sang ayah, selama ini bekerja sebagai pengemudi ojek online.
“Motivasiku ikut The Voice adalah ingin mengangkat derajat orang tua. Pengennya sih membangun rumah untuk orang tua,” ujarnya menahan tangis. “(Selama ini) ngontrak, dan sering nunggak. Orang tua juga sering dibentak,” kata Farel yang langsung mendapat pelukan dari coach Marcell.
Di akhir sesi, Farel akhirnya memilih masuk ke dalam tim coach Marcell. Selamat untuk Farel Ibnu!
(aln)