Andovi dan Jovial Bikin YouTube Got Talent, Sindir Pembuat Konten Giveaway?

JAKARTA - Kakak beradik Andovi dan Jovial da Lopez membuat konten baru dengan tajuk YouTube Got Talent di channel Skinnyindonesian24. Video yang diunggah pada 3 Agustus 2020 tersebut menampilkan Andovi, Jovial, Nessie Judge, Bayu Skak, Chandra Liow, dan Cia sebagai juri.

Dalam kontennya, beberapa kreator dan artis hadir sebagai talent yang mengikuti audisi seperti David Beatt, Tommy Limmm, Denny Sumargo, Dyland Pros, dan Anji. Pada penayangan perdananya, Jovial dan Andovi sebagai juri secara tersirat memberikan kritik pada sistem YouTube saat ini. Di mana konten yang sensasional dan membagikan banyak giveaway akan mengundang subscriber.

Seperti pada penampil pertama David Beatt yang mengungkapkan idenya untuk membuat konten prank di YouTube. Ia akan berbuat jahil dengan bermesraan dengan pacar temannya. Jovial pun memberikan pujian untuk idenya tersebut.

"Ini ide sangat bagus, gue kasih tahu, semakin orang dirugikan untuk entertainer semakin laku itu video," ucapnya.

Kendati demikian, David Beatt merasa tak enak kepada temannya, "Kalau temen gue sakit hati gimana?."

"Emang penonton peduli temen lu putus, yang penting penonton ketawa lima menit," sambung Jovial.

Kata-kata Jovial tersebut tampaknya menjadi gambaran atas kekhawatirannya terhadap konten YouTube yang saat ini lebih banyak berisi drama.

Baca juga:

Kreator SkinnyIndonesian24 Akui Pamit dari YouTube Bukan Keputusan Mudah

Andovi da Lopez Ungkap Api untuk Berkarya di YouTube Sudah Padam

Video berdurasi 24 menit tersebut pun menempati trending 5 di YouTube. Beberapa warganet menyambut hangat dua kakak beradik tersebut. Tak sedikit pula yang memuji konten terbaru dari Skinnyindonesian24.

"Di dalam video 24 menit ini sudah jelas menerangkan bahwa Youtube Indonesia sudah rusak. Maaf kata, sebenarnya yang salah itu penonton, lebih tertarik karena diupah, bukan karena karya tapi karena apa yang diberikan (giveaway mungkin), kepuasaan mata karena telanjang dada atau sejenisnya bukan karena isi konten itu," tutur seorang warganet di kolom komentar.