“Dari situ mulai lah semakin melemah. Fisioterapi dia kayak kesusahan, tapi tetap masih bisa ngobrol. Ternyata seminggu terakhir ini ngomongnya sudah susah,” kata Shelomita.
“Kanker prostatnya sudah ke tulang, katanya memang ada di sini di sini, ada di tenggorokan tempat dia bicara,” lanjutnya.
Hingga akhirnya, Didi Hadju mengalami penurunan tekanan darah dan kesulitan bernapas sebelum dinyatakan meninggal dunia pada Senin dini hari, 6 April 2020.
(Minggu) sorenya papa tensinya turun, napasnya kesulitan, HB-nya rendah sekali, enggak lama dia flatline, terus ternyata (meninggal),” pungkas Shelomita. (edh)
(kem)