Kala itu, Kwartet Jaya langsung merajai panggung pementasan di awal 70-an. Mereka memproduksi lawakan dalam bentuk kaset yang laris manis di pasaran. Guyonan yang mereka hadirkan tak hanya sekadar mengocok perut namun juga sarat dengan komentar sosial.
Sekitar tahun 1974, sosok Ateng menjelma sebagai ikon film komedi Indonesia. Namanya bahkan ‘dicatut’ untuk dijadikan judul deretan film, seperti Ateng Minta Kawin, Ateng Kaya Mendadak, dan Ateng Mata Keranjang.