LOS ANGELES – Sutradara Quentin Tarantino dikenal sebagai sosok yang kerap memicu kontroversi serta memberikan kejutan untuk penontonnya. Termasuk pula dalam film teranyarnya, Once Upon A Time in Hollywood.
Baca Juga: Quentin Tarantino Larang Penggunaan HP di Lokasi Syuting Once Upon A Time In Hollywood
Once Upon A Time ini Hollywood membawa kembali sejarah dengan cara pandang Quentin Tarantino. selain menghadirkan dua aktor utamanya, Leonardo DiCaprio (Rick Dalton) dan Brad Pitt (Cliff Booth), film ini turut membawa kisah tragis aktris Sharon Tate yang diperankan oleh Margot Robbie. Dalam film, Tate diceritakan bertetangga dengan Dalton.
Berdasarkan kisah nyatanya, Tate dibunuh oleh keluarga Manson pada 8 Agustus 1969, dua minggu sebelum melahirkan. Ia dibunuh dengan cara yang keji di kediamannya.
Kisah tersebut lantas disisipkan Tarantino dalam film Once Upon A Time in Hollywood. Sayangnya, penggambaran Tarantino tentang Tate menyebabkan kontroversi di antara para penonton.
Melansir CheetSeat pada Rabu (28/8/2019), penonton melihat sang aktris lebih dianggap konsep daripada karakter dalam Once Upon A Time in Hollywood. Tate tidak banyak mendapatkan dialog dan tidak punya plot sendiri.
Menanggapi komentar tersebut, Quentin Tarantino mencoba menjelaskan. Dalam pembelaannya, Tarantino mengaku hanya ingin memberikan kehidupan yang tak pernah dimiliki oleh seorang Tate.
“Dia seharusnya mewakili kenormalan dalam film ini. Tidak ada plot (cerita) untuknya. Kita hanya menontonnya menjalani hidup karena itulah yang direnggut darinya," kata Tarantino dalam sebuah sesi tanya jawab dengan sutradara Paul Thomas Anderson.
Baca Juga: Netizen Soroti Penampakan Bayangan Perempuan di Kacamata Raditya Dika
Ia menambahkan, fakta bahwa Sharon Tate merupakan bagian sejarah yang tragis memang tidak bisa dilepaskan. Namun dengan Margot Robbie yang berhasil menghidupkan Tate sebagai karakter yang menyenangkan dan penuh semangat, Tarantino berharap penonton bisa merasakan semangat hidupnya.
(LID)