Ia mencari jalan untuk mencari ketenangan. Ia pun lantas memutuskan hijrah diawal ketika menjalani pesantren kilat di satu masjid menginap selama tiga hati tiga malam.
Setelah menjalani hijrah, Derry lantas melupakan musik dan sibuk membuat diriya konsisten berhijrah. "Sebenarnya saya bukan meninggalka musik. Sebab saya memang sibuk mengejar ilmu agama. Jadi memang musiknya enggak kepegang," jelas Derry saat berbincang dengan awak media di kawasan Mentang, Jakarat Pusat.
Bagi sebagian orang, musik memang dinilai haram karena membawa pendengarnya ke arah maksiat. Namun bagi Derry, musik adalah cara untuk memancing teman-temannya atau jemaahnya untuk berhijrah.
"Pada tahun 2011 saat itu saya bertemu dengan teman musisi. Saya ditanya kenapa ennggak main band lagi. Ada yang nanya musik haram? Dulu saya menganggap musik ada segalanya. Tapi sebenarnya musik adalah penghibur. Kalau sudah kenal agama, kemudian bahagia apakah butuh hiburan lagi? Maka saya jadikan musik sebagai alat pancing untuk berhijrah," sambung Derry.