JAKARTA - Antony Hillenaar buka suara soal pemukulan yang dilakukan artis Kriss Hatta terhadapnya pada Sabtu 6 April 2019. Ia mengungkapkan bahwa suami dari Hilda Vitria tersebut tak mau diajak untuk menyelesaikan secara damai persoalannya tersebut, hingga dirinya memilih untuk menempuh jalur hukum.
Ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2019), Antony menjelaskan bagaimana kronologi pemukulan yang dilakukan oleh Kriss Hatta di sebuah klub malam di Jakarta Selatan. Bahkan ia mengaku bingung mengapa dirinya bisa mendapatkan pukulan dari pria 31 tahun tersebut, padahal ia berusaha melerai perselisihan yang terjadi antara Kriss dan seorang temannya lagi.
"Awalnya dia cekcok sama temen gue. Enggak tahu karena apa. Karena posisi gue lagi gue duduk, dia di sebelah kanan gue terus tiba-tiba dia crossing ke kiri, nyamperin teman gue dorong-dorongan. Gue coba lerai, gue bilang 'Woy jangan ini teman, teman juga' balik badan, dia lihat gue terus dia langsung mukul," papar Anthony.
Baca juga: Dendam Diduga Pemicu Pertengkaran Kriss Hatta dan Anthony Hilenaar?
"Jadi di situ gue enggak tahu masalahnya apa, gue enggak tahu kejadiannya gimana terus tiba-tiba saja dia mukul. Gue kejar ke lobby, gue tawarin ngomong, gue tawarin untuk selesain di jalan, dia enggak ambil dua-duanya. Jadi hukum yang berjalan," sambungnya.
Akibat kejadian tersebut, Antony mengaku harus mengalami pendarahan pada bagian kedua hidungnya. Ia mengungkap bahwa hidung bagian kirinya terus menerus mengeluarkan darah selama empat jam, serta mendapatkan masalah di saluran pernafasan serta telinga.
"Hidung (ditonjok), ngocor terus gue bikin LP, gue visum, itu 4 jam ngocor enggak berenti yang sebelah kanan, kalau yang kiri sejam berentilah. Awalnya aku dirujuk ke rumah sakit Jakarta karena deket Polda, terus ternyata di situ enggak ada dokter THT, pas dicek ke tenggorokan ternyata ada pendarahan penggumpalan darah di dalam," paparnya.
Baca juga: Mesra dengan Richard Kyle, Posisi Lutut Jessica Iskandar Bikin Netizen Gagal Fokus
"Gue dirujuk ke RSCM karena di sana ada dokter THT. Gue dirujuk ke sana beres jam 11 siang. Efeknya jadinya gue bindeng terus penyempitan saluran pernapasan karena gumpal darah, terus pendengaran gue jadi agak berkurang juga," kata dia.
Antony menegaskan bahwa dirinya tak ingin menempuh jalur damai. Menurutnya, semua telah terlambat, terlebih Kriss diketahui acuh saat diminta untuk menyelesaikan kasus tersebut di lokasi pemukulan.
"Oh enggak (mau damai). Dia sampai sekarang juga enggak ada kabar, enggak ada hubungin saya juga. Terus di hari H pertama kejadian itu, gue sudah tawarin ngobrol baik-baik, dia diem saja enggak mau nyamperin. Terus gue minta kelarin di tempat, gue ajak selesain di jalanan dia juga enggak mau. Ya sudah lewat jalur hukum," tukasnya.
(sus)