Suasana lokasi acara pun mendadak haru. Tak hanya sang ayah, Yuanita yanh sudah berdiri berdampingan dengan Indra juga tampak menangis haru dan menyeka air matanya dengan menggunakan tisu.
Pra-acara nikah itu pun dilanjutkan dengan prosesi tradisional menuang pasir. Di mana, ibu dari kedua pihak mempelai menuangkan pasir ke sebuah gelas kosong.
Warna pasir yang dituang kedua ibu tersebut berbeda. Hal ini melambangkan bahwa dua orang dengan latar belakang berbeda akan tinggal bersama.
"Menuangkan pasir sebagai simbol keluarga dengan ikhlas menyerahkan kedua anaknya melangkah ke jenjang pernikahan. Kedua keluarga telah berstau nantinya Tuhan akan menolong hambanya. Ini lambang dari warna pasir yang berbeda," ujar Choky Sitohang sebagai pembawa acara pernikahan Yuanita dan Indra.
(edh)