Meskipun bertindak sebagai muncikari yang mendistribusikan para artis, Robby tak ikut campur mengenai apa yang dilakukan artisnya itu dengan pelanggan di dalam kamar. Robby hanya bertugas untuk mempersiapkan segala yang dibutuhkan dalam praktik tersebut.
“(Di dalam kamar) enggak tahu (apa yang dilakukan) karena aku enggak pernah bertanya apa yang mereka lakukan di dalam kamar. Aku sistemnya cuma mengurus segalanya sampai selesai seperti dari keuangan dan tempat,” tambah pria yang sempat dijerat hukuman pidana selama 1 tahun 4 bulan ini.
Sementara itu, untuk pembagian keuntungan, Robby mengaku tak menerapkan sistem presentasi. Sebagai gantinya, ia menggunakan sistem mark up yaitu menaikkan harga sang artis yang kemudian menjadi upahnya.
Baca juga: Hidup Sebatang Kara Jadi Alasan Robby Tumewu Dikremasi