JAKARTA – Misteri dari quantum realm masih belum bisa dipecahkan oleh Dr. Hank Pym (Michael Douglas), yang mengaku sebagai salah satu ilmuwan hebat dalam Marvel Cinematic Universe.
Mencoba untuk menyambung cerita dari film sebelumnya, Dr. Pym pun memiliki misi baru untuk mejelajahi quantum realm dan menjemput sang istri Janet Van Dyne (Michelle Pfeiffer), yang tersesat di sana.
Demi mewujudkan impiannya itu, Dr. Pym harus bisa membuat sebuah portal khusus yang bisa mengantarkan seseorang ke quantum realm. Dengan dibantu oleh Hope Van Dyne (Evangeline Lilly), sedikit demi sedikit Dr. Pym berhasil mengumpulkan komponen-komponen yang ia butuhkan.
Sementara itu Scott Lang (Paul Rudd) kini resmi menjadi tahanan FBI lantaran aksinya di Jerman bersama Tim Captain America. Jika kalian ingat, Ant-Man memang berada di pihak Cap saat Avengers: Civil War berlangsung.
Tak jauh berbeda dengan Black Panther, Ant-Man and the Wasp rupanya menggunakan setting setelah Civil War berlangsung.
- Baca Juga: 6 Film Hollywood yang Bakal Ramaikan Bioskop di Bulan Juli
Di balik kehidupan membosankannya sebagai tahanan rumah, Scott justru semakin mendekatkan dirinya dengan sang putri, Cassie (Abby Ryder Fortson). Ia pun mulai belajar bagaimana cara menyeimbangkan diri untuk menjadi seorang ayah yang baik untuk Cassie sekaligus beraksi sebagai Ant-Man.
Dengan menghadirkan kualitas yang tak jauh berbeda jika dibandingkan dengan film perdananya, Ant-Man and the Wasp terasa bermain terlalu aman sebagai film Marvel.
Film ini menghadirkan komedi yang cukup kuat sehingga bisa mengocok perut para penonton sepanjang film. Namun, eksplorasi dari segi cerita dan karakternya terlalu minim dan kurang inovatif. Konflik yang dihadirkan pun kurang kuat atau bisa dikatakan tidak menegangkan untuk ditonton.
Walaupun demikian, penampilan Hope sebagai The Wasp patut mendapat pujian. Dengan kostum barunya yang super canggih itu, ia bisa beraksi dengan sangat keren. Penampilannya bahkan bisa dibilang menutupi Ant-Man yang tak maksimal karena kostum barunya.
Ant-Man dan The Wasp, di dalam film ini, harus berhadapan dengan Ava/Ghost (Hannah John-Kamen), seorang korban dari keegoisan Dr. Pym di masa lalu.
Ghost secara mengejutkan bisa menembus segala benda akibat terkena sinar radiasi dari quantum realm. Sebagai tokoh penjahat, Ghost sebenarnya cukup kredibel untuk menjadi lawan Ant-Man dan The Wasp. Sayang, kehadirannya di film itu tidak begitu dimaksimalkan oleh Peyton Reed selaku sutradara.
Jika Anda menantikan bagaimana kelanjutan kisah Marvel Cinematic Universe setelah Infinity War, film ini tentu bukan jawabannya. Marvel bagaimanapun memang membuat film ini dengan setting waktu yang sejalan dengan Infinity War.
Jadi, jangan berharap Anda bisa menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan setelah Infinity War berakhir. Ant-Man and the Wasp seolah-olah didesain sebagai film ringan yang berisi banyak tawa untuk menyegarkan para penggemar Marvel setelah Infinity War
Tidak begitu buruk, namun tidak banyak juga informasi penting yang bisa diserap dari film ini.
Okezone memberikan nilai 7 untuk film Ant-Man and the Wasp. Film ini sudah bisa dinikmati di seluruh jaringan bioskop di Indonesia mulai hari ini, Rabu (4/7/2018). Jangan lupa saksikan dua post-credit yang diselipkan oleh Marvel di akhir filmnya. Selamat menonton!
(edh)