Kumalasari, si Tambun yang Bertransformasi Jadi 'Barbie' Seksi Senilai Rp4 Miliar

JAKARTA – Publik mengenalnya sebagai Mbok Ijah dalam sinetron Bidadari yang sempat booming pada tahun 2000. Kini, setelah hampir 13 tahun sinetron itu berakhir, Kumalasari comeback dengan tampilan hampir tak dikenali.

Tak ada lagi tubuh tambun padanya. Ibu satu anak itu terlihat lebih feminin dengan tubuh ramping dan polesan wajah mencolok. Perubahan dramatis itu, diakui Kumalasari, membutuhkan banyak pengorbanan dan menelan biaya tak sedikit. Hampir Rp4 miliar.

Lalu bagaimana perjalanan istri Galih Ginanjar itu hingga mendapatkan tubuh ideal seperti saat ini? Berikut ulasan Okezone untuk Anda.

Sakit Hati Dibully karena Gendut

Siapa yang menyangka sebelum menjadi biduan dangdut berparas rupawan, Kumalasari pernah berbobot 105 kilogram dengan tinggi badan hanya 159 sentimeter. Hal itu, membuat Kumalasari kerap menjadi target bullying rekan-rekannya.

Kumalasari mengaku, kala itu kerap mendapat perlakuan diskriminatif di lokasi syuting. “Awalnya aku sakit hati. Ya, saat itu kan aku berperan sebagai pembantu dan gendut pula," papar Kumalasari.

Tak sekadar sindiran, Kumalasari juga sempat dilarang untuk memasuki ruang ganti para artis utama sinetron yang diperankannya kala itu. “Kondisi itu membuat saya berpikir, ‘Kok begini banget sih cari uang? Sudah honornya tak seberapa, enggak dianggap pula’," kenang Kumalasari.

Baca juga:

Kerap PHP, Rizky Kinos Tetap Jagokan Inggris di Piala Dunia 2018

Terpesona Sihir Chicarito Cs, Kevin Julio Jagokan Meksiko di Piala Dunia 2018

Jalani Diet Ketat

Tak ingin lagi menerima perlakuan tak menyenangkan, perempuan 35 tahun itu bertekad keras mengubah penampilannya. Dia mulai menjalani serangkaian diet ketat untuk menurunkan berat badannya.

Pelantun Cap Cus Cuy itu mengganti asupan makanannya dari nasi menjadi umbi-umbian. Tak sampai di situ, ia juga menjalani perawatan tubuh secara medis.

Sementara untuk menjaga kebugaran tubuhnya, Kumalasari mengaku, rutin berolahraga dan mengonsumsi suplemen. “Iya, suplemen beli di Singapura. Cukup mahal juga harganya. Awal-awal ngegym sih aku pakai jasa personal trainer,” ujarnya menambahkan.

Kumalasari bahkan menambahkan, dia harus mengalokasikan dana lebih dari Rp100 juta per bulan untuk perawatan kecantikan.

Pencandu Olahraga

Tak hanya diet ketat dan perawatan medis yang dijalaninya sejak tahun 2003, Kumalasari juga terbilang pencandu olahraga. Dia menghabiskan waktu selama lebih dari 6 jam untuk berolahraga. Alhasil, bobotnya turun sebanyak 25 kilogram.

Pada 2009, bobotnya kembali naik karena tengah hamil. Dia kembali menjalani olahraga keras setelah 2 tahun melahirkan. Setelah melalui perjuangan panjang, Kumalasari sukses mempertahankan bobot tubuhnya di angka 45 kilogram. (sis)

(kem)