JAKARTA – Youtubers asal Jawa Timur, Bayu Skak, senang bukan kepalang ketika film perdananya sebagai sutradara mendapat apresiasi dari Presiden Indonesia, Joko Widodo. Pada Rabu malam, Jokowi menyempatkan diri menonton film Yowis Ben di salah satu bioskop di Kota Malang.
Bayu pun terlihat hadir menemani Jokowi untuk menonton film Yowis Ben. Ia mengunggah foto kebersamaannya dengan Jokowi di akun Instagramnya.
Baca juga: Senangnya Presiden Jokowi Tonton Film dengan Unsur Daerah yang Kental
Dalam keterangan foto tersebut, Bayu mengucapkan terima kasih karena filmnya bisa diapresiasi bahkan oleh orang nomor satu di negeri ini.
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/Bg3pMxgDEl8/" data-instgrm-version="8" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:658px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);"><div style="padding:8px;"> <div style=" background:#F8F8F8; line-height:0; margin-top:40px; padding:50% 0; text-align:center; width:100%;"> <div style=" background:url(data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAACwAAAAsCAMAAAApWqozAAAABGdBTUEAALGPC/xhBQAAAAFzUkdCAK7OHOkAAAAMUExURczMzPf399fX1+bm5mzY9AMAAADiSURBVDjLvZXbEsMgCES5/P8/t9FuRVCRmU73JWlzosgSIIZURCjo/ad+EQJJB4Hv8BFt+IDpQoCx1wjOSBFhh2XssxEIYn3ulI/6MNReE07UIWJEv8UEOWDS88LY97kqyTliJKKtuYBbruAyVh5wOHiXmpi5we58Ek028czwyuQdLKPG1Bkb4NnM+VeAnfHqn1k4+GPT6uGQcvu2h2OVuIf/gWUFyy8OWEpdyZSa3aVCqpVoVvzZZ2VTnn2wU8qzVjDDetO90GSy9mVLqtgYSy231MxrY6I2gGqjrTY0L8fxCxfCBbhWrsYYAAAAAElFTkSuQmCC); display:block; height:44px; margin:0 auto -44px; position:relative; top:-22px; width:44px;"></div></div> <p style=" margin:8px 0 0 0; padding:0 4px;"> <a href="https://www.instagram.com/p/Bg3pMxgDEl8/" style=" color:#000; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none; word-wrap:break-word;" target="_blank">Presiden Republik Indonesia. Bapak Joko Widodo malam ini nonton #FilmYowisBen 😃😃😃</a></p> <p style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px; margin-bottom:0; margin-top:8px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;">A post shared by <a href="https://www.instagram.com/moektito/" style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px;" target="_blank"> BAYU SKAK</a> (@moektito) on <time style=" font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px;" datetime="2018-03-28T13:59:06+00:00">Mar 28, 2018 at 6:59am PDT</time></p></div></blockquote> <script async defer src="//www.instagram.com/embed.js"></script>
“Begitu senang sekali rasanya #FilmYowisBen mendapat apresiasi dari Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo. Film saya ditonton oleh Pak Presiden, bahkan Bapak ke Kota Malang Kota kebanggaan & kelahiran saya saya sebenarnya menahan terharu sekali dan takjub tapi ya tetep musti tampil cool. Yang lebih Gerrr lagi adalah selain Bapak Presiden ada pula Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Bapak Muhadjir Effendy turut pula hadir dan nonton, bahkan Pak Muhadjir kali ini nonton yang ke 2 kali Film Yowis Ben,” tulis pemilik nama Moektito ini.
Bayu Skak juga menceritakan perjuangan berat dirinya dalam mewujudkan Yowis Ben menjadi sebuah film layar lebar. Film ini sempat beberapa kali mengalami penolakan dari rumah produksi karena penggunaan bahasa daerah di seluruh dialognya.
Baca juga: Kisah Pandji Pragiwaksono dan Debut Sutradaranya di Film Action Comedy
Bayu rupanya memiliki impian tersendiri dari pembuatan film Yowis Ben. Ia ingin agar Bahasa Daerah tetap dilestarikan dan Indonesia tetap kaya akan ragam Bahasa Daerahnya.
“Jadi, Bahasa Ibu atau Bahasa Daerah itu jangan sampai dilupakan, sekarang kebanyakan sudah membesarkan anaknya menggunakan Bahasa Indonesia jadi Bahasa Daerah disegala penjuru Negeri ini mulai banyak yang punah. Jadi bahasa persatuan kita yang menyatukan seluruh NKRI adalah Bahasa Indonesia, namun kita juga jangan sampai pernah melupakan Bahasa Ibu kita, Bahasa Daerah kita karena itu adalah identitas kita sebagai bangsa yang besar / akar budaya kita. Pak Presiden berharap kedepan bermunculan pula film-film lain menggunakan Bahasa Daerah dari berbagai penjuru Tanah Air. Agar kita bisa saling bertukar pengetahuan dan mengenal budaya masing-masing,” tutup Bayu.