Movie Review: Yowis Ben, Beda dengan Bahasa Jawa

Agregasi Sindonews.com, Jurnalis
Jum'at 23 Februari 2018 19:54 WIB
Film Yowis Ben (Foto: Instagram)
Share :

Ada siaran radio dengan berita harga sayur-mayur di pasar-pasar tradisional. Ada suasana kampung pinggiran sungai, dan tentu saja yang tidak mungkin terlewatkan adalah kata-kata makian khas Jawa Timur. Atmosfer lokal inilah yang menjadi jualan utama film ini. Menyaksikan Bayu Skak, Joshua Suherman, dan pendatang baru Tutus Thomson berakting cukup apik dengan dialog dan logat Jawa medok adalah sebuah hiburan tersendiri.

Meski guyonan mereka kadang terasa "garing" atau terlalu slapstick nan klise, juga kurang liar, cukup bisa termaafkan. Senjata andalan ini tentu akan ampuh berfungsi bagi penonton dari etnis Jawa. Namun, tantangan sesungguhnya adalah apakah lelucon mereka bisa berhasil menghibur golongan di luar kategori tersebut, utamanya penonton di Jakarta yang beragam.

Kalau berhasil, sudah pasti Bayu akan meluncurkan film keduanya yang lagi-lagi berbahasa Jawa. Jika gagal, produser Starvision pasti akan berpikir ulang lagi untuk membawa film berbahasa daerah ke jaringan bioskop nasional.

Sekadar catatan, meski Uang Panai (2016) dan Silariang (2017) sukses meraih jumlah penonton di atas 100.000, film-film dari Sulawesi atau Makassar lainnya tidak sanggup mendekati angka tersebut. Sebagai film komersial berbahasa Jawa penuh, Yowis Ben tentu juga akan mengalami ujian ketangguhan yang sama di rimba perfilman nasional.

(aln)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Celebrity lainnya