"Menyangkut soal batasan, sebenarnya tergantung pribadi masing-masing dalam membuat materi, batasan apa yang dia inginkan agar tidak keluar koridor. Saya pribadi berpendapat batasan itu tidak ada, karena namanya keresahan orang berbeda-beda," terang Adjis.
Selain itu, Adjis juga menyebut komika sudah memahami batasan dalam menampilkan materi yang mereka siapkan. Dengan kata lain, para komika dianggap sudah bisa menginterpretasikan hal tersebut meski tanpa ada kesepakatan tertulis.
"Materinya sangat disesuaikan dengan kesepakatan sebelumnya, jadi tidak akan bertabrakan, penggunaan katanyapun menyesuaikan tempat perform, Contohnya ketika melakukan perform di televisi saya menggunakan kata toilet, namun ketika off air menggunakan kata jamban," tuturnya.
Namun, komika Tanah Air tidak lantas diberikan kebebasan untuk menyampaikan materi secara asal. Menurut Adjis Doaibu, materi yang disampaikan seorang komika harus berdasar fakta dan realita.
"Keresahan itu harus tetap berasal dari sebuah kebenaran, bukan sesuatu yang direkayasa dan segala sesuatu yang diutarakan tersebut sudah pasti harus bisa dipertanggung jawabkan," pungkas Adjis Doaibu.
(aln)