Film Naura Disebut Mendiskreditkan Islam, Ketua LSF: Terlalu Jauh Berspekulasi

Miftahul Khoiriyah, Jurnalis
Rabu 22 November 2017 15:59 WIB
Poster Film Naura (Foto: Ist)
Share :

JAKARTA - Film drama musikal, Naura Dan Genk Juara menuai kontroversi di khalayak umum. Film yang tayang serentak di bioskop Tanah Air pada 16 November 2017 tersebut dianggap mendiskreditkan agama Islam.

Namun hal ini tak dibenarkan oleh Ahmad Yani, Ketua Lembaga Sensor Film (LSF). Ahmad Yani merasa bahwa film yang dibintangi penyanyi cilik Naura tersebut merupakan film musikal petualangan anak-anak tanpa menyinggung persoalan agama Islam. Tak heran, ia meminta masyarakat untuk tidak langsung berspekulasi terlalu jauh.

(Baca Juga: Manggung Bareng God Bless, Sheila On 7 Ungkap Rasa Bahagia)

(Baca Juga: Tak Punya Masalah dengan Femmy Permatasari, Nikita Mirzani Bingung Kena Sindir di Medsos)

""Film ini film musikal (seperti Petualangan Sherina). Berkisah tentang rombongan anak-anak sekolah yang cerdas dan kreatif yang berkegiatan di sebuah hutan konservasi. Di tengah kegiatan itu ada tiga orang penjahat yang melakukan pencurian hewan dari kandang konservasi yang ternyata didalangi si petugas penjaga konservasi itu sendiri," papar Ahmad Yani.

"Jika dihubung-hubungkan dengan penista agama, rasanya terlalu jauh berspekulasi. Kita tahu kalau penjahatnya muslim pun ya hanya karena dia baca doa itu. Ketika akhirnya si penjahat terkepung, salah satunya memang membaca istighfar. Tetapi sekali lagi, bagi LSF, itu tidak berarti menggambarkan pelecehan dan penistaan terhadap Islam," imbuhnya.

Dalam film ini, si penjahat ditampilkan dengan celana pendek yang dianggap masyarakat sebagai celana cingkrang dan diidentikkan dengan cara berpakaian teroris. Terlebih sang penjahat berjenggot lebat dalam film tersebut menyempatkan doa saat kondisinya terancam tidak aman.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Celebrity lainnya