Christine Hakim Jadi Penyelamat Film Hanung Bramanatyo di FFI 2017

MANADO - Aktris senior Christine Hakim menjadi penyelamat film Kartini di ajang Festival Film Indonesia (FFI) 2017. Lewat peran sebagai ibunda Kartini, M.A Ngasirah, Christine akhirnya menyabet piala Pemeran Pendukung Wanita Terbaik.

Baca Juga: Peluncuran Album 'Reputation' Taylor Swift, Ed Sheeran: Bangga Menjadi Bagian dari Ini

Ditemui disela-sela acara, wanita 60 tahun ini mengungkap perjuangan selama bermain di film garapan Hanung Bramantyo akhirnya terbayarkan dengan perolehan trofi tersebut.

"Di film terakhir ini, 'Kartini', saya baru betul-betul merasakan, di lokasi syuting itu benar-benar jadi budak. Jadi budak untuk peran saya. Iya, betul, budaknya Hanung (Bramantyo, sutradara 'Kartini') dan Robert Ronny (produser 'Kartini')," katanya.

Piala Citra yang dibawa pulang Christine ini bukanlah yang pertama. Terhitung sudah delapan kali, wanita kelahiran Kuala Tungkal, Jambi ini memenangkan sejumlah penghargaan bergengsi di ajang FFI.

Sembari berseloroh, Christine justru lupa sudah didaulat sebagai nominasi Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di pegelaran event tahunan tersebut.

"Kedelapan, ya? Saya malah enggak hitung. Kemarin saya juga lupa lho, kalau saya masuk nominasi. Jujur, saya baru minggu lalu keluar dari rumah sakit. Jadi, awalnya saya ragu apakah saya bisa hadir di FFI 2017 atau tidak," sambungnya.

Baca Juga: Terinspirasi Siwan, Hong Jong Hyun Siap Wamil pada 2019

Alih-alih berharap keluar sebagi juara, kedatangan Christine ke Manado, Sulawesi Utara sejatinya hanya untuk menyemarakkan pesta penghargaan bagi insan perfilman Tanah Air.

"Yang jelas, betul saya datang ke sini adalah untuk tetap memberikan dukungan yang besar kepada teman-teman semua dan semua pihak yang sudah berusaha keras memberikan yang terbaik untuk terselenggaranya FFI 2017. Walau bagaimanapun, FFI adalah sebuah supremasi dunia perfilman Indonesia," imbuhnya.

Sementara itu, meski Kartini didapuk sebagai nomine untuk 13 kategori FFI 2017, nyatanya film yang dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo cs ini hanya mampu membawa pulang satu piala. Trofi terbanyak dipimpin film horor Pengabdi Setan dengan perolehan tujuh penghargaan.

FFI 2017 sendiri sukses digelar pada Sabtu malam (11/11/2017) di Grand Kawanua International City Hotel Novotel, Manado, Sulawesi Utara. Hajatan besar-besaran perfilm-an Indonesia ini sudah memberikan 22 buah penghargaan dan satu buah penghargaan khusus.

(edi)