Sementara itu, kasus ini memang diketahui sudah terjadi sejak satu tahun lalu, namun baru kali ini mencuat dipermukaan. Mendengar hal tersebut Tama selaku leader dari Kangen Band menyatakan bahwa sebelumnya mereka masih bersabar dan sering kali menanyakan progres album mereka pada pihak label. Akan tetapi beberapa kendala sempat terjadi sehingga membuat Kangen Band baru bisa mempermasalahkan kasus ini sekarang.
"Itu sudah sering dibicarakan. Itu progresnya gimana? Dari kita kan karena Andika terbentur (tinggal) di Lampung, jadi anak-anak sudah sering menanyakan progresnya kepada pihak mereka. Cuma begitu jawabannya, enggak ada yang puas. Eksekusinya enggak ada," paparnya.
Mengaku merasa rugi hingga tak memiliki uang dan bisa dibilang bangkrut, Kangen Band diketahui sampai harus rela menjual mobil. Mereka bahkan menyatakan bahwa sebelum pengajuan somasi, pihak TA Pro sempat melarang mereka untuk menandatangani kontrak dengan siapapun.
"Sampai mobil kejual nunggu ini itu segala macem, jadi saya bingung. Kita mau ambil job kan takut kan. Jadi saya bingung. Mereka berulang kali mediasi ke kantor si Tama, si Izzi, si Bebe, si Baim beramai-ramai, tapi enggak ada hasilnya. Dan disurat somasi itu mereka mengizinkan mau kontrak sama siapa saja," tutur Andika.
"Loh kenapa baru sekarang? Gimana dengan kemarin-kemarin itu? Buat saya itu aja. Saya kan enggak tahu. Saya tegasin saja," tegasnya.
(aln)