ST. LOUIS - Grup band cadas asal Irlandia, U2, memutuskan untuk membatalkan pertunjukan mereka pada Sabtu malam (16/9/2017) waktu setempat. Hal itu menyusul aksi protes yang terjadi di kota yang merupakan bagian dari Negara Bagian Missouri, Amerika Serikat tersebut.
(Baca Juga: Lama Vakum, Rain Siap Comeback dengan Album Baru di Desember)
(Baca Juga: Baper Lihat Laudya Cynthia Bella Nikah, Melly Goeslaw Batuk-Batuk)
Melalui situs resmi U2, band berusia 41 tahun itu diberitahu bahwa Departemen Kepolisian St. louis tidak mampu menyediakan perlindungan bagi penonton untuk konser sebesar The Joshua Tree. Selain itu, tim pengamanan lokal juga tak bisa dikerahkan dengan kapasitas penuh akibat aksi protes tersebut.
"Berdasarkan informasi tersebut, maka U2 tak bisa menjadikan keselamatan penggemar kami sebagai taruhan. Karena kami tak bisa menjami keamanan, maka dengan sangat menyesal kami harus membatalkan konser ini. Kami merasa ini adalah satu-satunya alasan yang bisa diterima terkait kondisi yang sedang terjadi saat ini," tulis U2 dan Live Nations selaku promotor.
Melansir Huffington Post, aksi protes yang terjadi pada Jumat malam (15/9/2017) waktu setempat itu, bermula dari putusan tak bersalah yang ditetapkan Hakim Timothy Wilson atas Jason Stockley, mantan petugas Kepolisian Metropolitan St. Louis. Pada 2011, Stockley yang berkulit putih itu dituntut karena menembak mati seorang supir warga keturunan Afro-Amerika.