Menurut Tito, semua materi lagu sebenarnya sudah siap sejak tahun 2014. “Namun, semua kan tergantung pihak label kapan mau dirilis. Mereka juga mungkin punya strategi berbeda. Maka pada 2015 kami lebih dahulu merilis Saat Hujan baru kemudian fokus ke album. Mudah-mudahan, bulan depan sudah bisa rilis,” kata Tito.
Sikap kehati-hatian pihak label memang terbilang beralasan, mengingat imej grup ini sebelumnya begitu lekat dengan penyanyi Bondan Prakoso. Seperti diketahui, mantan penyanyi cilik itu membentuk Bondan Prakoso & Fade 2 Black sekitar 14 tahun silam.
Pada Agustus 2005, grup tersebut merilis album RESPECT dengan 12 lagu dalam balutan nuansa rap, rock, dan funk. Sekitar November 2007, Bondan Prakosa & Fade 2 Black kembali merilis album kedua bertajuk UNITY dengan lagu andalan, Keroncong Protol.
Menariknya, lagu yang menggabungkan musik keroncong, pop, dan rap itu, sukses membawa Bondan Prakoso & Fade 2 Black meraih Best Rap Album Production pada Indonesian Music Award sekitar tahun 2008. Dua tahun kemudian, Bondan Prakoso dan Fade 2 Black merilis FOR ALL yang melambungkan lagu Kita Selamanya di berbagai puncak tangga lagu sepanjang Oktober 2010 hingga awal 2011.
Ketika berpisah dengan Bondan Prakoso, Fade 2 Black tetap berkarya dan tetap disibukkan dengan sejumlah jadwal manggung off-air. Maka tak heran rasanya, kalau grup ini jarang terlihat di layar kaca. “Ada, tapi lebih banyak off-air. Media pun (kami) jarang diekspose,” kata Santo.
(SIS)