LOS ANGELES – Linkin Park menjadi salah satu band yang digandrungi oleh mereka yang tumbuh besar di milenium kedua. Saat itu Nu Metal memang sedang mewabah di seluruh dunia, tak heran jika Linkin Park menjadi idola.
Linkin Park, terutama Chester Bennington yang memiliki tato menjadi simbol kekerenan saat itu. Musiknya yang lumayan keras dengan dipadukan DJ serta rapp dari Mike Shinoda semakin menumbuhkan unsur keren di dalam tubuh band yang lahir di tahun 1994 tersebut.
Kini, Chester Bennington sudah tiada. Ia meninggal di usia 41 tahun setelah menggantung diri di langit-langit rumahnya.
Untuk mengenang Chester Bennington, berikut ini adalah 10 lagu terbaiknya bersama Linkin Park yang dilansir dari Entertainment Weekly, Jumat (21/7/2017):
1. Papercut
Album “Hybrid Theory” adalah pengantar Linkin Park pada kesuksesan mereka. Salah satu lagu yang fenomenal dari album tersebut adalah Papercut, di mana Chester mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam suara tinggi. Lagu ini juga merupakan salah satu lagu favorit Chester di Linkin Park.
2. One Step Closer
Keindahan musik Linkin Park adalah kekayaan di dalam tubuhnya yang berasal dari talenta-talenta individu para personel. Lagu mereka menjadi lebih glamor ketika dipadukan dengan DJ, raungan gitar, tabuhan drum, dan tentunya scream khas ala Chester. Lagu One Step Closer adalah salah satu komposisi pas dari musik Nu Metal ala Linkin Park.
3. In The End
Siapa yang tak mengenal lagu In The End milik Linkin Park? Lagu ini menjadi andalan di setiap konser mereka. Kecepatan rapping Mike Shinoda terasa pas ketika diambil alih oleh suara tinggi Chester.
4. Somewhere I Belong
Linkin Park sangat hebat dalam mengatur komposisi dua vokalisnya. Terkadang mereka mengeluarkan lagu-lagu penuh teriakan yang mewakili para kaum muda. Di lain waktu, seperti lagu Somewhere I Belong ini, mereka menyayat para penggemarnya dengan nuansa lagu yang lebih tenang.
5. Breaking the Habit
Salah satu lagu favorit Chester Bennington lainnya. Breaking the Habit juga sedikit bercerita tentang keinginannya untuk terlepas dari pengaruh obat-obatan dan alkohol yang selama ini dijalaninya. Meski liriknya ditulis oleh Mike Shinoda, tapi hampir semua personel merasa sangat bersemangat ketika membawakan lagu ini, terkecuali Chester yang merasa kesulitan karena bersangkutan dengan pengalaman pribadinya.
6. Numb/Encore
Salah satu bukti nyata pada tahun 2004 bahwa Nu Metal bisa dikolaborasikan dengan musik lain. Linkin Park dan Jay-Z berkolaborasi dengan membuat album Collision Course. Lagu-lagu Linkin Park direka ulang dan digabung-gabungkan serta ditambahkan rapp keren dari Jay-Z. Salah satu lagu andalannya adalah Numb/Encore.
7. Shadow of the Day
Linkin Park memiliki karier hampir dua dekade di industri musik. Salah satu hasil dari rentang yang produktif adalah mereka bisa melewati masa kejayaan dan masa keterpurukan dengan berbagai trend. Lagu ini berasal dari album “Minutes to Midnight” yang dirilis pada tahun 2007. Saat itu Linkin Park mulai kesulitan menemukan arah dan bentuk setelah dimakan zaman. Mereka pun mulai mengubah genre lagu mereka, karakter suara meledak-ledak milik Chester mulai dihentikan. Ia lebih berperan sebagai penyanyi biasa bukan vokalis yang melakukan screaming seperti sebelum-sebelumnya.
8. Bleed It Out
Band yang didirikan di tahun 1994 tersebut berpindah haluan dari Nu Metal menjadi rap-rock dalam album Minutes to Midnight. Namun bukan berarti mereka mati ketika album tersebut dirilis. Lagu-lagu mereka tetap disukai meski saat itu sudah tidak terlalu menggebu-gebu seperti sebelumnya. Contohnya adalah lagu Bleed It Out yang sangat fun ketika didengarkan.
9. When They Come For Me
Meski Shinoda mendominasi keseluruhan lagu ini dengan berbagai perubahan trend dan rasa Linkin Park, Chester Bennington tetap memberikan sebuah pertunjukan luar biasa. Ia membuat outro screaming dalam bahasa Spanyol seperti sebuah permohonan yang sangat mendesak dalam lagu ini.
10. Waiting for the End
Usaha Linkin Park mengembangkan sound musik mereka semakin terasa di tahun 2010. A Thousand Suns menjadi album di mana mereka mulai mengarah kepada sebuah arah musik baru. Chester Bennington dan Mike Shinoda hampir bertukar posisi: Shinoda mengambil bagian verse lagu dengan penyampaian reggae-esque sementara Bennington bernyanyi dengan penuh harap agar bisa terlepas dari kesalahan di masa lalunya dan akhirnya memulai sebuah awalan baru.
(edi)