JAKARTA - Penyanyi jebolan Kontes Dangdut Indonesia (KDI), Novi Ayla merasa bersyukur jika kehiduannya berubah menjadi lebih baik setelah berhasil menjadi finalis ajang pencari bakat itu.
Menurutnya, banyak pelajaran yang diterimannya selama menjalani karantina, seperti teknik vokal, koreografi, kepribadian, hingga siraman rohani. Namun ada sedikit kenangan sedih saat ia merasa berbeda dengan finalis lain karena tak kunjung didatangi orangtuanya selama dikarantina.
"Kita dikarantina enam bulan, selama itu aku sama sekali nggak pernah dikunjungi orangtuaku. Bukan mereka nggak mau, tapi saking mereka nggak punya ongkos. Waktu itu akhirnya aku cuma bengong kalau lihat finalis lain didatangi orangtua atau keluarga." kata Novi kepada MNCTV.
Tak hanya itu, cerita haru juga didapatkannya saat orangtua harus datang ke Jakarta untuk tanda tangan kontrak. Orangtuanya pun harus pergi ke Jakarta dengan menggunakan bis.
"Jadi waktu itu untuk finalis yang di bawah 20 tahun, orangtuanya didatangkan ke Jakarta untuk tanda tangan kontrak. Orangtuaku ternyata menolak dibelikan tiket pesawat dan meminta uangnya saja. Alasannya mereka lebih memilih naik bus jadi sisa uangnya bisa disimpan. Aduh, sedih banget ya." kenangnya.
(edi)