DEPOK - Satu demi satu, aib Rama Aiphama terkuak di pengadilan. Istri Rama, Euis Kartika Sari, yang menggugat cerai mengaku, sering dipukuli menggunakan ikat pinggang.
Pada sidang cerai di Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat, Senin (16/3/2009), Rama menyatakan, hanya satu kali memukuli Euis menggunakan gesper (ikat pinggang). Euis membantah.
"Yang diomongin dia, enggak benar semua. Dia bilang, pukul saya pakai gesper sekali. Padahal 19 kali, berkali-kali. Paha saya sampai biru, kepala saya dipukul 3-4 kali pakai kepalan tangan amat sangat keras. Kamu sebagai laki-laki bayangin deh. Sampai sekarang, masih memar di paha, pinggang, bokong, kepala juga masih suka pusing," beber Euis.
Selain mengalami KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), Euis menduga Rama bercinta dengan pria lain, juga selingkuh dengan perempuan lain.
"Saya tahulah si A, si B. Saya lihat rekening bank atas nama perempuan semua. Tiga perempuan yang saya enggak kenal di situ. Saya tahu itu bukan karyawannya. Transfer Rp5 juta, Rp10 juta, Rp3 juta juga ada. Laporannya ada dari Bank Danamon cabang Kalibata. Saya enggak tanya ke dia, takut dipukul nanti. Dia pintar bersilat lidah," jelasnya.
Pada persidangan ini, Euis akan memperjuangkan hak asuh terhadap dua anaknya yang masih kecil.
"Lebih enak anak ke-2 dan ke-3 ikut saya. Anak saya yang pertama sudah berumur 14 tahun, dia disuruh memilih. Rama juga mau terus memperjuangkan anak sih. Tanpa anak, dia merasa hancur," ucapnya.
(ang)