Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Keluarga Masih Kecewa Gugatan Praperadilan Raffi Ditolak

Edi Hidayat , Jurnalis-Senin, 18 Maret 2013 |20:38 WIB
Keluarga Masih Kecewa Gugatan Praperadilan Raffi Ditolak
Raffi Ahmad (Foto: Egie/Okezone)
A
A
A

MENGENAL fomepizole, obat yang diimpor Indonesia dari Singapura untuk atasi gagal ginjal akut pada anak menarik untuk dibahas. Adapun, Indonesia membeli 26 vial obat Fomepizole untuk pengobatan gangguan ginjal akut progresif atipikal (atypical progressive acute kidney injury).
 
BACA JUGA:5 Tipe Penyakit Ginjal yang Bentuknya Paling Umum
 
Dilansir Everydayhealth Fomepizole digunakan untuk mengobati keracunan dengan etilen glikol (antibeku) atau metanol (terkandung dalam pelarut, bahan bakar, dan bahan kimia rumah tangga ataulainnya). Fomepizole kadang-kadang digunakan bersama dengan hemodialisis untuk membersihkan tubuh dari racun.
 
Fomepizole juga dapat digunakan untuk tujuan yang tidak tercantum dalam panduan pengobatan ini. Mengenal fomepizole, obat yang diimpor Indonesia dari Singapurauga digunakan bersamaan dengan prosedur cuci darah (hemodialisis) untuk mengeluarkan racun dari tubuh.
 
BACA JUGA:14 Rumah Sakit Rujukan Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak
 
Fomepizole bekerja dengan menghambat alkohol dehidrogenase, enzim dalam tubuh yang dapat memetabolisme etilen glikol dan metanol sehingga menjadi bentuk yang beracun.
 
Fomepizole akan diberikan secara injeksi melalui akses intravena. Prosedur ini akan dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit.
 
Selama menjalani prosedur, pasien akan diberikan obat-obatan lain atau cairan intravena sebagai bagian dari terapi. Selain itu, pemantauan ketat akan dilakukan terhadap pernapasan, tekanan darah, kadar oksigen, fungsi ginjal, dan tanda-tanda vital lainnya.
 
Pasien juga akan melakukan pemeriksaan urine dan darah secara rutin ketika mendapatkan terapi ini. Sebuah alat bernama elektrokardiografi (EKG) dipasangkan untuk memantau fungsi jantung.
 
Pengawasan lainnya yang akan dilakukan adalah efek dari keracunan, seperti gangguan pada penglihatan, masalah pernapasan, atau perubahan dalam berkemih.
 
Pada pasien gagal ginjal, memburuknya tingkat keasaman dalam tubuh (asidosis metabolik) atau konsentrasi serum etilen glikol atau metanol 50 mg/dl ke atas, perlu dilakukan cuci darah (hemodialisis).
 
Frekuensi pemberian ditingkatkan menjadi setiap 4 jam selama menjalani cuci darah. Dosis yang diberikan sebelum atau sesudah cuci darah ditentukan berdasarkan dosis terakhir yang diberikan atau durasi cuci darah.
 
Namun, ada beberapa efek samping lain yang tidak cukup umum, seperti:
 
-Gatal
 
-Kesulitan bernapas
 
-Pembengkakan pada wajah,
 
-lidah bibir ataupun tenggorokan
 
-Ruam kulit Memar
 
-Kesemutan parah
 
-Mati rasa
 
-Nyeri dan kelemahan otot
 
-Sensasi berputar Mual parah
 
 
 
 

(rik)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement