Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sosok Ayah Mertua di Mata Badai "Kerispatih"

Mega Laraswati , Jurnalis-Kamis, 10 Mei 2012 |12:29 WIB
Sosok Ayah Mertua di Mata Badai
Badai "Kerispatih" (Foto: nagaswara fm)
A
A
A

JAKARTA - Badai "Kerispatih" jelas terkejut mendengar kabar bahwa mertuanya, Herman Suladji masuk dalam daftar korban Pesawat Sukhoi Superjet 100. Bagi Badai, sosok mertuanya adalah pria yang kuat. Karena hal itu, dia yakin ayah mertuanya bisa bertahan hidup.

"Dia orang yang survive. Dalam apapun, energinya gede banget. Teman bicara yang sangat enak," ujar Badai saat berbincang dengan Okezone via Blackberry Messanger, Kamis (10/5/2012).

Ada satu hal yang selalu diingat Badai saat berbincang dengan pria berusia 70 tahun itu. Yaitu, meski di usianya yang sudah tua, namun Herman masih selalu bersemangat. Itu pula yang menjadi inspirasi terbesar Badai.

"Yang aku selalu ingat dia selalu tanya, 'Tebak berapa umur Bapak?'. Dan dia selalu bilang Bapak ini sudah tua, tapi semangatku lebih dari kamu yang muda. Sangat-sangat inspiratif buatku," tandas Badai.

Herman Suladji diketahui adalah staf operasional Air Maleo. Herman mengikuti joy flight pesawat Sukhoi Superjet 100, sesuai dengan tugasnya sebagai supervisi uji kelayakan pesawat.

Pesawat buatan Rusia tersebut membawa 47 penumpang (sebelumnya disebut 42 orang penumpang dan 8 orang awak). Saat ini, bangkai pesawat tersebut sudah ditemukan di Lereng Gunung Salak, Sukabumi, Jawa Barat.

(ega)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement