Meski aktif, aktivitas tersebut tidak sepenuhnya menyita energi Ryu, sehingga waktu untuk bermain gadget tetap ada. Bermula saat pandemi, sang anak mulai membuat konten sederhana tentang kesehariannya.
Tak disangka, videonya viral. Sejak saat itu, Christopher mulai mengizinkan penggunaan gadget untuk hal-hal yang bersifat produktif. Dari pembuatan konten tersebut, Ryu mulai menghasilkan pendapatan sendiri dan aktif membagikan motivasi di media sosial. Meski sempat menuai komentar dari warganet yang menyarankan agar Ryu fokus sekolah, Christopher punya pandangan berbeda.
“HRD di perusahaan saya sudah tidak tanya lulusan apa, tapi lebih ke pengalaman dan skill-nya,” tegasnya. Bagi Christopher, pengalaman langsung sejak dini adalah bekal penting untuk masa depan. Sesuatu yang, menurutnya, tidak bisa diajarkan sepenuhnya di bangku sekolah.
(kha)