Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Luna Maya Ikut Tren Olahraga Pacu Jalur: Siapa Bilang Warisan Budaya Nggak Bisa Viral?

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Minggu, 06 Juli 2025 |14:44 WIB
Luna Maya Ikut Tren Olahraga Pacu Jalur: Siapa Bilang Warisan Budaya Nggak Bisa Viral?
Luna Maya
A
A
A

Luna Maya baru-baru ini sukses mencuri perhatian warganet lewat unggahannya saat menikmati liburan seru di atas banana boat bersama para sahabat. 

Dalam video yang ia bagikan di Instagram, Luna tampak memimpin barisan dengan ekspresi percaya diri dan gaya energik, menggambarkan sosok yang sedang "aura farming", istilah yang belakangan viral di media sosial.

Dengan caption jenaka yang bertuliskan, “Local pride? Checked. Aura farming? Double checked! ”, Luna tampaknya sedang ikut merayakan tren baru yang menyatukan gaya hidup kekinian dan kecintaan terhadap budaya lokal, yakni tren Aura Farming dan Pacu Jalur.

Mengutip laman Along Walker, istilah Aura Farming sendiri merujuk pada upaya untuk menunjukkan kharisma, kepercayaan diri tinggi, dan pesona yang memikat, layaknya tokoh utama dalam sebuah cerita.

Tren ini mencuat usai viralnya video anak kecil dari Riau yang menari di ujung perahu tradisional saat mengikuti lomba Pacu Jalur. 

Dengan tubuh mungilnya, sang anak yang dikenal sebagai Tukang Tari atau Anak Coki, memutar tangan dan menggoyangkan tubuh dengan penuh percaya diri sambil menjaga keseimbangan perahu. 

Dibalut lagu “Young Black & Rich” dari Melly Mike, videonya sontak meledak di TikTok dan menyita perhatian dunia.

Warganet menyebut bocah tersebut sebagai manifestasi aura farming, dan dari situlah budaya Pacu Jalur ikut naik ke permukaan dunia digital.

Pacu Jalur sendiri merupakan olahraga tradisional yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Digelar setiap bulan Agustus untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan RI, Festival Pacu Jalur kini menjadi daya tarik utama wisata budaya di Provinsi Riau.

 

Uniknya, lomba ini tidak sekadar balapan perahu biasa. Perahu yang digunakan panjangnya bisa mencapai 25 hingga 40 meter dan diisi oleh puluhan pendayung. 

Di bagian ujung, seorang anak kecil, Anak Coki, menari sambil menjaga keseimbangan kapal, menjadikan momen ini bukan hanya olahraga, tapi juga pertunjukan budaya yang kaya nilai estetika dan spiritualitas.

Festival ini biasanya diiringi dengan musik tradisional, sorakan penonton, dan dentuman meriam sebagai penanda dimulainya lomba. Atmosfernya meriah, penuh semangat, dan kini, berkat media sosial, juga mendunia.

Keterlibatan Luna Maya dalam tren ini, meski dalam konteks liburan, menjadi simbol kuat bagaimana budaya bisa dipopulerkan lewat gaya hidup selebritas dan media sosial. 

Pose-pose percaya diri di atas banana boat, ditambah caption penuh semangat tentang “local pride”, menjadi pengingat bahwa warisan budaya bisa dikemas dengan cara fun, relatable, dan estetik.

Lewat unggahan tersebut, Luna seolah ingin menyampaikan bahwa kita tak harus berada di arena lomba Pacu Jalur untuk mengapresiasi semangatnya. 

Bahkan dari atas banana boat sekalipun, aura kepercayaan diri dan kebanggaan terhadap budaya lokal tetap bisa dipancarkan.

“Ketika tradisi Indonesia mulai dikenal oleh mata dunia. Who say’s heritage can’t go viral?” tulis Luna Maya, dalam keterangan postingannya. 

Fenomena Aura Farming dan Pacu Jalur adalah bukti bahwa generasi muda Indonesia tak kehabisan cara untuk melestarikan budaya, dengan cara yang relevan bagi zamannya. 

Lewat TikTok, Instagram, dan berbagai platform digital, budaya lokal bisa viral tanpa harus kehilangan nilai otentiknya.

Konten yang otentik, penuh semangat, dan membanggakan akar budaya inilah yang kini mulai menarik perhatian dunia. Dan Luna Maya, dengan jutaan pengikutnya, menjadi bagian dari gelombang positif ini.
 

(kha)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement