Balinale dikenal sebagai forum industri yang menggabungkan kolaborasi dan pertukaran ide dengan pembuat film. Forum-forum ini akan mendorong pertukaran budaya, pertumbuhan masyarakat dan menginspirasi para pembuat film di masa depan.
Pendiri Balinale, Deborah Gabinetti, menyampaikan bahwa pengakuan dari Oscar menjadi perayaan pencapaian Balinale di masa lalu dan merupakan komitmen untuk masa depan.
Hal ini secara signifikan meningkatkan popularitas festival dan kemampuan Balinale untuk menampilkan film-film yang merayakan kisah-kisah dari Indonesia dan seluruh dunia.
“Festival ini juga menyediakan platform bagi para pembuat film untuk mendapatkan pengakuan, menemukan peluang baru, dan mendapatkan audiens yang lebih luas," ujar Deborah Gabinetti.
Sutradara kenamaan Indonesia, Andi Bachtiar Yusuf, pada kesempatan yang sama menyampaikan rasa bahagianya ketika Menbud mengatakan film Indonesia merupakan produk budaya. Karena memang menurutnya begitulah seharusnya, film adalah ekspresi budaya yang hidup.
“Ke depan, kita ingin agar negara bisa lebih hadir dalam bentuk perlindungan terhadap film nasional. Misalnya, dengan regulasi kuota penayangan film lokal. Artinya, dengan regulasi yang jelas, kita bisa menciptakan ruang yang adil dan sehat bagi film-film lokal untuk berkembang, bersaing, dan hadir di tengah masyarakat,” ucapnya.
Taklimat media penutupan Balinale 2025 ini turut dihadiri oleh Richard Rowland (Jepang-Canadian Writer and Producer), serta aktor Indonesia Donny Damara, dan sejumlah awak media nasional dan lokal.