Menbud Fadli Zon sangat mendukung kegiatan yang mendukung ekosistem perfilman Tanah Air.
“Saya juga melihat langsung bagaimana ekosistem perfilman Indonesia semakin aktif membangun jejaring. Contohnya saat kita menyelenggarakan Indonesia Cinema Night belum lama ini," ucapnya.
Ia mengungkapkan, hampir seluruh stakeholder hadir, mulai dari sutradara, produser, hingga pelaku industri pendukung, dan menjalin networking dan menjajaki berbagai kolaborasi, termasuk potensi co-production lintas negara.
Menbud turut menyampaikan bahwa Kementerian Kebudayaan memiliki instrumen pendanaan yang disebut Dana Indonesiana. Salah satu program utamanya didedikasikan untuk mendukung dunia perfilman, khususnya melalui skema matching fund.
Matching fund ini, imbuhnya, sangat relevan untuk film-film independen yang kerap mendapatkan sokongan dari lembaga-lembaga luar negeri. Sudah ada sejumlah film yang menerima manfaat dari program ini, dan berharap ke depan semakin banyak karya yang bisa lahir melalui kolaborasi lintas pihak.
“Kita ingin membangun ekosistem perfilman yang sehat, berkelanjutan, dan berpihak pada nilai-nilai kebudayaan bangsa. Saya ucapkan selamat atas terselenggaranya Balinale tahun ini. Semoga festival ini terus tumbuh dan menjadi jendela budaya Indonesia kepada dunia, serta ruang ekspresi kreatif yang inklusif dan membanggakan,” tutur Fadli Zon.
Sejak 2007, Balinale mendapatkan pengakuan internasional atas program yang beragam, mulai dari fiksi independen, dokumenter, film panjang, hingga film pendek yang merepresentasikan kisah-kisah menarik dari Indonesia dan berbagai belahan dunia.