Sal bahkan sampai meminta nomor kontak netizen yang menjadi korban penipuan tersebut melalui pesan pribadi.
"Aku percaya ceritamu, brangkaaaaatttlaah jangan nangis jangan sedihhhh f*ck penipu, DM nomermu,” tulis Sal.
Respons ini menjadi viral dan memancing reaksi positif dari warganet yang memuji empati dan kepedulian Sal terhadap para penggemarnya.
Bukan hanya sekadar menunjukkan empati secara daring, Sal juga secara nyata mengundang netizen tersebut untuk hadir di konsernya tanpa dikenakan biaya.
Hal ini menjadi bukti bahwa ia tidak hanya tampil sebagai musisi, tetapi juga sebagai manusia yang peduli dan memahami beban emosional para penggemarnya.
Tindakan ini mendapat banyak pujian dari netizen. Banyak yang menyebut Sal sebagai contoh ideal seorang musisi yang tidak hanya memikirkan pencapaian panggung, tetapi juga kesejahteraan emosional penggemarnya.
“huhu terharu banget masih rezeki kamu kak. makasih mass sal udah bantu kakanya realisasiin kado ultahnya berkah sukses selalu ya mass,” ujar netizen lain.
“HIDUP MAS SAL,” timpal netizen lain.
“Gokill, keren mas sal. Respect!!!,” kata netizen selanjutnya.
Kasus yang dialami @meisyediary sendiri bukan yang pertama. Dalam beberapa tahun terakhir, penipuan tiket konser semakin marak seiring meningkatnya antusiasme terhadap pertunjukan musik live.
Penipu memanfaatkan platform media sosial untuk menjebak korban dengan dalih “jastip tiket murah” atau akses prioritas, lalu menghilang setelah menerima pembayaran.
Sayangnya, para korban tidak hanya mengalami kerugian finansial, tetapi juga beban psikologis karena merasa kehilangan momen berharga yang telah dinantikan dengan penuh harapan, seperti dalam kasus Meisy yang menjadikan konser Sal sebagai hadiah ulang tahun untuk dirinya sendiri.
(kha)