Paula mengaku menyadari bahwa dirinya bukan sosok istri atau ibu yang sempurna. Namun, ia merasa telah berusaha semaksimal mungkin menjalankan perannya dalam rumah tangga. Aduan yang ia sampaikan ke Komisi Yudisial, katanya, bukan untuk menyerang siapa pun, melainkan bentuk perjuangannya mencari keadilan demi masa depan anak-anaknya.
“Saya manusia biasa. Saya tentu tidak luput dari kesalahan. Saya bukan istri yang sempurna, tapi dalam pernikahan saya sudah berusaha menjadi istri yang baik,” tutur Paula.
“Tapi saya tidak bisa mengontrol semuanya. Yang bisa saya jaga hanyalah diri saya sendiri. Itu saja yang bisa saya sampaikan,” tutupnya.
(aln)