Gus Miftah melontarkan candaan dengan menggunakan bahasa Jawa:
"Es tehmu jik akeh ora? (Es tehmu masih banyak enggak?) Masih? Yo kono didol, gblk (ya, sana dijual). Dolen dhisik, engko nek durung payu yo wis, takdir (jual dulu, nanti kalau belum laku ya sudah, takdir)," ucapnya, yang disambut tawa orang di sekitarnya.
Namun, ekspresi penjual es terlihat sedih dan malu setelah mendengar candaan tersebut, terutama karena dilakukan di depan banyak orang.
Insiden ini memicu reaksi keras dari netizen, yang menilai tindakan tersebut tidak pantas, apalagi mengingat posisi Gus Miftah sebagai tokoh agama dan pejabat publik.
(aln)