Bahkan, kasus ini diketahui sudah naik status dari penyelidikan ke penyidikan. Penyidik juga sudah menggali kesaksian tiga dari sembilan orang korban anak.
"Yang sudah di BAP 3, tapi korbannya hampir 10 ini yang baru berani speak up. Kita masih punya keyakinan yang adik-adik 4 sampai 5 tahun, kemungkinan besar 80 persen sih korbannya, karena nggak wajar," ucapnya.
Selain pencabulan, Dean Desvi juga menyebut adanya kesenjangan sosial yang diterapkan para pimpinan panti kepada murid-muridnya.
"Kalau yang bening-bening, ditempatkannya pakai AC, kalau yang bocil-bocil mohon maaf yang dekil-dekil tinggalnya di emperan," katanya.
(aln)