JAKARTA - Ardhito Pramono muncul di layar lebar setelah dua tahun vakum di dunia seni peran. Musisi 28 tahun itu kembali dengan genre film berbeda.
Jika sebelumnya dirinya terlibat dalam film drama, kali ini dia muncul dalam film bergenre aksi-spionase. Film bertajuk 13 Bom di Jakarta ini nantinya akan menyuguhkan beragam teror, hujan peluru dan aksi laga.
Nantinya, Ardhito Pramono berperan sebagai William, seorang hacker bekerja sama dengan pengusaha muda bernama Oscar (Chicco Kurniawan) untuk membangun perusahaan berbasis mata uang digital.
Bukan berperan sebagai sosok yang akan beradegan aksi, Ardhito biasa disapa itu merasa iri dengan rekannya yang lain.
Padahal, dia begitu antusias memegang langsung senjata serta beraksi mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi alias drifting.
"Iri banget pengen pegang senjata, nge-drift tapi semua peran kita jalani dengan luar biasa. Jadi sangat happy, pengalaman luar biasa," ujar Ardhito Pramono di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (21/11/2023).
Keinginan Ardhito Pramono itu tidak dapat terwujud lantaran kehidupannya berkutat pada alat berteknologi canggih, bukan senjata atau pun mobil balap. Meski demikian, Ardhito merasa bangga dapat terlibat dalam film ini.
"Memang enggak banyak actionnya karena saya seorang hacker," pungkasnya.
Film besutan sutradara Angga Dwimas Sasongko ini berfokus pada Jakarta yang dikenal sebagai kota metropolitan dengan segala hingar bingarnya, seketika menjadi berubah menjadi kota yang penuh kengerian dan suasana yang mencekam.
Ledakan terus terjadi hingga menggemparkan seisi ibukota. Jakarta seolah menunjukkan sisi lainnya lantaran sekumpulan teroris yang melancarkan serangannya dengan ancaman 13 bom yang disebar di seantero Jakarta.
Penelusuran Badan Intelijen dan agen rahasia atas teror tersebut mengarah pada Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono), dua orang pengusaha muda di bidang mata uang digital yang dianggap terlibat.
Di sisi lain, pemimpin kelompok teroris, Arok (Rio Dewanto) tak henti menebar teror dengan meledakkan bom setiap delapan jam.
Satu-satunya cara menghentikan serangan teror tersebut adalah menyerahkan imbalan bernilai fantastis atau keselamatan seluruh warga Jakarta terancam.
Lantas, seperti apa kengerian dan suasana mencekam yang mendadak terjadi di balik ingar bingar kota metropolitan ini? Saksikan kisahnya di bioskop pada 28 Desember 2023 mendatang.
(jjs)