JAKARTA - 13 musisi Tanah Air menyuarakan darurat kerusakan iklim global, terutama di Indonesia lewat album kompilasi bertajuk 'sonic/panic'. Album kompilasi ini juga terasa spesial dengan keberagaman jenis musik seluruh musisi yang terlibat.
Ke 13 musisi tersebut diantaranya Iga Massardi, Endah N Rhesa, Navicula, Tony Q Rastafara, Tuan Tigabelas, Iksan Skuter, FSTVLST, Made Mawut, Nova Filastine, Guritan Kabudul, Kai Mata, Rhythm Rebels, hingga Prabumi.
"Ini adalah proyek prototipe pertama, ya yang paling gampang hubungi teman-teman ini. Kayak Endah, Iga dan Upi ini menurut saya ya memang tepat untuk menjadi start small kita ya akhirnya ada 13 musisi yang terlibat," ujar Gede Robi, vokalis Navicula sekaligus inisiator album kompilasi 'sonic/panic' dalam jumpa persnya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa, 24 Oktober kemarin.
"Harapannya begitu kita sudah deep sama topiknya dan dieksekusi sama teman-teman musisi itu merupakan suatu kemerdekaan," sambungnya.
Ada cerita menarik dibalik proses pembuatan album tersebut. Pasalnya, seluruh musisi dibekali pengetahuan isu iklim melalui workshop selama sepekan di Bali sebelum akhirnya membuat karyanya masing-masing.

Workshop tersebut seolah menguak tabir terkait kerusakan iklim yang sedang terjadi. Bahkan, Endah dan Tuan Tigabelas tak kuasa menahan air matanya setelah mengetahui kerusakan alam yang ada.
"Mungkin aku paling cengeng sih di workshop karena nggak ditemani juga sama suamiku. Ya sama kayak Upi pas hari pertama masih haha hihi, pas hari kedua udah mulai syok. Ini cukup berat, aku sebagai musisi juga harus punya cara untuk mengekspresikan sesuatu, bukannya menakut-nakuti gitu ya, tapi krisis ini pasti terjadi," papar Endah yang menyumbang lagu Plastic Tree di album tersebut.
"Nah di hari kedua mental breakdown, pas preskon pun aku nggak bisa ngomong pas di Bali. Aku juga nggak bisa mengikuti seluruh preskonnya karena hancur banget sih perasaan aku, karena bukan hanya generasi kita yang hidup aja kan untuk generasi berikutnya juga," lanjutnya.
Hal senada juga disampaikan Upi alias Tuan Tigabelas. Dia merasa dirinya sebagai pelaku dan korban dari kerusakan alam yang terjadi saat ini.