JAKARTA - Indodax Short Film Festival (ISFF) 2023 kembali hadir dalam penyelenggaraannya di tahun ke-5. Sama seperti tahun sebelumnya, ISFF 2023 akan mengajak para sineas muda tanah air berkreasi.
Ajang ini merupakan wadah bagi insan perfilman Indonesia untuk menunjukkan bakat dan kemampuan di bidang seni perfilman, mulai dari kemampuan akting, pengambilan gambar, hingga kemampuan membuat alur cerita. Bahkan, hadiah senilai ratusan juta rupiah ikut menanti pemenang dari ajang ISFF 2023 sebagai bukti keseriusan Indodax untuk mencari talenta muda sebagai aset masa depan di industri film.
“Mengambil tema 'Tanpa Batas', saya berharap peserta dapat menggunakan sudut pandang apa pun dalam membuat karya, selama tidak mengandung unsur SARA, pornografi, politik & hak kekayaan intelektual (HAKI), dan tentunya bersifat inklusif,” ujar CEO INDODAX, Oscar Darmawan.
“Dengan tema Limitless memiliki makna dimana kami ingin setiap pegiat film tidak akan membatasi dirinya untuk terus berkreasi. Tujuannya, agar ke depannya film-film yang dihadirkan pun bisa membangkitkan semangat anak-anak muda untuk lepas dari batasan dan belenggu yang menghambat," sambungnya.
Terdapat sejumlah kategori yang akan dikompetisikan di ISFF 2023, diantaranya, Best Short Film, Best Cinematography, Best Built-in, Best Scenario, Best Actor, Best Film Poster dan Most Favorite Film.
"Dengan adanya antusiasme masyarakat terhadap penyelenggaraan acara setahun sekali ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif kepada para penonton dan masyarakat Indonesia,” lanjut Oscar.
Sementara itu, Anjas Maradita selaku juri ISFF 2023 sangat menyambut baik gelaran ini. Ia bahkan yakin bahwa ISFF akan menjadi wadah bagi sineas muda berbakat Indonesia.
“Lomba film pendek adalah shortcut untuk meraih pengakuan lebih cepat. Tunjukkan bakat terbaikmu & jadilah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan di industri film. Berani ambil langkah maju, berkolaborasi, dan berkarya dengan semangat sebagai agen perubahan dalam industri film pendek.” timpal Anjas.
Senada dengan Anjas, Dedih Fajar Nur Paksi sebagai pegiat seni yang sekaligus pengajar di Institut Kesenian Jakarta, mengaku sangat mengapresiasi kekonsistenan Indodax dalam menggelar lomba film pendek. Sementara Yani Gondrong, dari komunitas Indonesia Film Community Network (IFCN) juga menyambut baik ISFF di tahun ini.