Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengeluh Sakit dan Susah Menoleh, Nikita Mirzani: Ada Tulang Tumbuh karena Pengapuran

Vania Ika Aldida , Jurnalis-Rabu, 14 Desember 2022 |18:25 WIB
Mengeluh Sakit dan Susah Menoleh, Nikita Mirzani: Ada Tulang Tumbuh karena Pengapuran
Nikita Mirzani (Foto: Instagram)
A
A
A

JAKARTA - Artis Nikita Mirzani sejak beberapa waktu lalu memang mengeluhkan adanya rasa sakit pada tulangnya. Dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik yang berlangsung Senin, 12 Desember 2022 kemarin, bintang Comic 8 itu bahkan sampai tak bisa menoleh lantaran rasa sakit pada bagian lehernya.

Untuk mengurangi rasa sakit tersebut, wanita 36 tahun itu terlihat menyambangi sebuah rumah sakit pada Selasa,13 Desember 2022 kemarin untuk menjalani terapi. Bahkan, ia juga mengaku sempat menjalani CT Scan untuk mengetahui penyebab dari rasa sakit pada tulang lehernya tersebut.

"Nggak pemeriksaan, tapi terapi," kata Nikita Mirzani, dikutip dari akun YouTube Cumi Cumi.

"Yang pasti Nikita hari ini melakukan terapi biar lebih nyaman dengan apa yang dirasakan di tulang leher sampai ke pinggang," timpal Fitri Salhuteru.

Nikita Mirzani sendiri mengatakan bahwa ternyata, rasa sakit yang dialaminya tersebut terjadi karena ada tulang tumbuh di bagian lehernya. Namun, ia tak bisa menjelaskan secara terperinci terkait penyakitnya, lantaran dirinya belum bertemu dengan dokter yang akan membaca hasil CT Scannya tersebut.

Nikita Mirzani (Foto: Selvianus/MPI)

"Leher ku nggak bisa belok karena ternyata ada tulang tumbuh karena pengapuran itu," paparnya.

"Kalau dokternya itu adanya hari Kamis kalau nggak sabtu, yang bakal jelasin hasil CT-Scannya," tambahnya.

Nikita sendiri menyadari bahwa selama dua bulan belakangan, terhitung sejak dirinya dijadikan tahanan Kejaksaan Negeri Serang, ia sudah tak pernah menjalani terapi. Hal itu tampaknya yang membuat kondisi tulangnya semakin parah.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement