BANDUNG - Kabar duka datang dari dunia kesenian Sunda. Tan Deseng, Maestro Karawitan asal Bandung, Jawa Barat, meninggal dunia pada Minggu, 6 November 2022, setelah sakit.
Menurut sahabat, Boy Worang, almarhum memiliki penyakit pernapasan dan pencernaan dengan kondisi sering sembelit. Ia pun bolak-balik dirawat di rumah sakit karena kesehatannya tersebut.
"Selama ini, Tan cukup kuat menjalani kondisi kesehatannya yang terus menurun. Tapi hari ini dia meninggal dunia, meninggalkan kita semua, " kata Boy.
Sebelum meninggal, Tan Deseng dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Rajawali. Selama dirawat intensif, sang seniman dibantu dengan alat dan mesin untuk pernapasannya.
Setelah dinyatakan membaik, mesin itu sempat dilepas pada Minggu pagi. Sayangnya pada pukul 13.30, Tan Deseng mengembuskan napas terakhirnya.
Tan Deseng disemayamkan di Rumah Duka Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP), Jalan Nana Rohana, Warung Muncang, Kota Bandung. Jenazahnya akan disemayamkan hingga tiga hari ke depan.
Tan Deseng yang lahir pada 22 Agustus 1942 ini memiliki darah Tionghoa yang populer di bidang karawitan. Ia meraih gelar maestro dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2015
Mendiang meninggalkan satu anak laki-laki dan dua anak perempuan. Semasa hidupnya, ia hidup berpindah-pindah kontrakan.
(ltb)