ASHANTY akhirnya menanggapi soal ASIX token yang dilarang diperdagangkan, serta keluhan warganet di Twitter yang mengaku nilai ASIX Token turun 50 persen.
Ashanty mengaku tak ingin mudah terbawa perasaan dalam menjalani bisnisnya. Dia mengatakan sikap warganet ini kerap disebut dengan istilah FUD (Fear, Uncertainty, dan Doubt) dalam dunia bisnis.
BACA JUGA:Token Asix Viral Tak Boleh Diperdagangkan, Anang Hermansyah dan Ashanty Sambangi Bappebti
"Artinya, kita bukan pengendalian keuangan kalian. Untuk orang yang tahu crypto, enak jelasinnya. Ya tapi untuk yang belum tahu memang ada sedikit lebih effort untuk memberikan pengetahuan lebih," ujar Ashanty saat ditemui di gedung Bappebti, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (11/2/2022).
"Makanya kita sampai datang ke Pak Tirta soal Twitter kemarin. Itu membuat kita sedikit syok karena banyak orang-orang yang tidak paham dan dipermainkan oleh FUD, orang yang memang tidak suka saja soal kenaikannya, kan," sambungnya.
FUD sendiri merupakan strategi yang bertujuan untuk mendiskreditkan nilai dari aset digital dengan menyebarkan informasi yang salah.
Tujuan dari FUD adalah menanamkan rasa takut ke khalayak, sehingga oknum tersebut mendapatkan keuntungan dari harga yang rendah.
Hal senada juga disampaikan oleh CEO ASIX Token, MC Basyar. Dia mengaku ragu oleh salah satu netizen tersebut membeli ASIX Token atau tidak.
MC Basyar juga menilai femomena FUD dalam bisnis investasi tersebut lumrah terjadi.
"Oh itu belum tentu dia beli, itu FUD saja, itu sengaja menakut-nakuti orang supaya harga turun. Ketika turun, dia beli karena dia duitnya banyak. Itu di crypto biasa, namanya FUD, itu biasa," ujar Mc Basyar.
Sebelumnya, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sempat mengumumkan bahwa ASIX Token dilarang diperdagangkan. Hal ini siampaikan melalui akun twitter resmi Bappebti.
Cuitan tersebut juga berdampak pada harga token kripto yang didirikan Anang Hermansyah itu sehingga turun drastis pada Kamis 10 Februari 2022.