Professor microbiologi dan patologi di New York University, Philip Tierno Jr mengatakan, bahwa sekali terinfeksi sebetulnya infeksi tersebut bisa tidak aktif. Namun jika menemukan jalurnya, bisa bergerak ke paru-paru.
Sementara itu, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenekes), dalam riset pada pasien Covid-19 yang sembuh menunjukkan, perlindungan kekebalan tubuhnya terhadap corona turun, bahkan hilang setelah dua atau tiga bulan.
Clemens Wendtner, dokter kepala di rumah sakit itu, melakukan rangkaian pengujian kekebalan pasien Covid-19, yang dirawat akhir Januari 2020 dan dinyatakan sembuh.
Tes menunjukkan turunnya jumlah antibodi pada tubuh mereka secara signifikan. Wendtner mengatakan bahwa "antibodi yang menghentikan serangan virus, menghilang hanya dalam waktu dua sampai tiga bulan pada empat dari 9 pasien yang dimonitor."
(edh)