Hadir dan Mengalir, Dua Moto Hidup Sosok Mendiang Adi Kurdi
JAKARTA - Adi Kurdi dikenal publik dengan karakter Abah yang sederhana dan bertanggung jawab. Di kehidupan aslinya, Adi Kurdi tidak jauh dari kesederhanaan yang ia tampilkan dalam perannya di Keluarga Cemara.
Pribadi sosok mendiang Adi Kurdi yang sederhana ini dikisahkan oleh Romo Kokoh Prihatanto, melalui pesan yang ia tulis di akun laman Facebook pribadinya “Just Kokoh Prihatanto”, pada Jumat (8/5/2020).
Baca Juga:
Sederet Film yang Dibintangi Abah Adi Kurdi
Sebelum Meninggal, Adi Kurdi Alami Kebutaan
Romo Kokoh juga lah yang mengabarkan kepada publik, mengenai kabar meninggalnya Adi Kurdi. Romo Kokoh menuturkan, kala berkunjung ke Gereja Sragen, pria yang merupakan alumni School of Art, jurusan Teater New York University tersebut mengatakan pada dirinya bahwa dalam menjalani kehidupan ia memegang dua prinsip sebagai moto hidup. Dua moto hidup Adi Kurdi ialah hadir dan mengalir, dua moto hidup yang menurut Romo Kokoh meski sederhana namun begitu bermakna.
Sementara itu, sebelum terkenal sebagai aktor sinetron dan film, sosok pria bernama lengkap Agustinus Adi Kurdi tersebut diceritakan oleh Romo Kokoh pertama kali memulai karier di dunia peran sebagai pemain teater, bergabung di Bengkel Teater pimpinan seniman besar, W.S Rendra sekitar tahun 1970.
Memiliki kemampuan akting mumpuni, tak heran tak butuh waktu lama bagi Adi untuk dipercayakan oleh W. S. Rendra sebagai aktor pemeran utama untuk pementasan teater, “Kisah Perjuangan Suku Naga” yang terkenal kala itu.
Di kehidupan pribadinya, Adi adalah suami bagi Bernadetta Siti Restyratuti yang merupakan adik perempuan kandung W.S. Rendra. Dari pernikahannya, Adi dan Bernadetta, dikaruniai satu orang putri, Maria Advena Victoria.
Baca Juga:
Dilecehkan, Liza Aditya Laporkan Netizen
Youtuber Ferdian Paleka Dibalas Prank Polisi, Netizen Girang
(aln)
