"Walaupun emang kadang susah untuk emosi naik turun, tapi ini (horor) lebih susah di luar convert zone aku banget, aku di sini harus kotor, harus basah dan itu bener-bener dari awal syuting itu kita selalu basah, dan itu di studio, jadi kebayang kan dinginnya gimana. Emosinya juga jauh digali, karena aku jadi tahu kalau aku ternyata bisa berakting seperti itu," kisahnya.
Caitlin harus menjalani banyak adegan yang sangat berat, karena saat beraksi, badannya kebanting mengenakan sling, hingga berhadapan dengan senjata tajam. Dia juga melewati adegan dengan setting kuburan.
"Semua sulit sih setiap harinya, yang di kuburan, yang gotong-gotong gitu, terus pakai sling ditabrakin ke tembok, dicelurit-celuritin gitu deh," ungkapnya.
Meski adegan film horor perdananya itu berat, dara berdarah Indonesia-Belanda itu tidak kapok untuk menerima kembali tawaran membintangi film horor.
"Malahan aku nagih. Justru pengalaman yang aku enggak bisa lupain. Seru banget," ujarnya.
Saat adegan dengan celurit selama proses syuting DreadOut, kaki Caitlin juga terkena sabetan senjata tajam tersebut. Dia sempat shock, sehingga proses syuting harus break sejenak untuk merawat luka Caitlin.