JAKARTA - Musisi Iwan Fals diketahui mulai ikut menyoroti pernyataan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu saat mengunjungi Kabupaten Tegal pada Jumat, 9 November 2018. Dalam pidatonya saat memberikan 3.000 sertifikat gratis bagi ribuan warga di GOR Trisanja Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jokowi diketahui sempat membahas mengenai politik genderuwo yang kerap menyebarkan propaganda menakut-nakuti masyarakat.
Jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 menurutnya banyak politikus yang pandai mempengaruhi masyarakat dengan membuat ketakutan dan kekhawatiran. Bahkan di era saat ini cukup banyak politikus genderuwo yang hobi menyebarkan propaganda dan ketakutan kepada masyarakat.
Baca Juga: Kekasih Tidak Matre, Alasan Daus Mini Mantap Menikah
Baca Juga: Kesha Ratuliu Unggah Foto Selfie, Netizen: Terlalu Terbuka
"Jangan sampai seperti itu. Wong masyarakatnya senang-senang semua kok diberikan ketakutan. Iya tidak? Masyarakat senang-senang diberi propaganda ketakutakutan. Berbahaya sekali," kata Jokowi.
"Jangan sampai propaganda menciptakan suasana ketidakpastian, menciptakan munculnya keragu-raguan," tegasnya
Melalui akun Twitternya, Iwan Fals nampak mengutip beberapa istilah yang populer digunakaan jelang Pilpres 2019. Bahkan menurutnya, kata-kata tersebut merupakan istilah yang tengah naik daun saat ini.
cebong, kampret, sontoloyo, genderuwo sedang naik daun, atau ada yg lain...abis ini apalagi ya...😏
— 01122018 KSB Bengkulu (@iwanfals) 10 November 2018
"Cebong, kampret, sontoloyo, genderuwo sedang naik daun, atau ada yang lain," tulis Iwan Fals.
Di sisi lain, Presiden Jokowi menyatakan bahwa jangan sampai politik membuat hancur bangsa Indonesia. Pasalnya rakyat Indinesia sudah seharusnya menomorsatukan persatuan, persaudaraan, serta kerukunan.
"Bangsa Indonesia ini bangsa yang besar. Kita ini dianugerahi oleh Allah SWT perbedaan. Jangan sampai karena pilihan Bupati, Gubernur, Presiden, ada yang tidak saling sapa dengan tetangga," tukasnya.
(aln)