 
                
JAKARTA - Siapa tak mengenal kisah Wiro Sableng. Karakter fiksi yang dikenal dengan Kapak Maut Naga Geni 212 itu bahkan sangat akrab di kalangan generasi 1990-an.
Kisah Wiro Sableng muncul berkat kreasi mendiang Bastian Tito pada 1967. Totalitas sang penulis dalam menuangkan ide-idenya terbayar dengan meledaknya salah satu serial Wiro Sableng pada 1989.
Baca Juga: Ini Penjelasan Imigrasi Terkait Pemeriksaan Maria Ozawa di Bali
Baca Juga: Randy Pangalila Beberkan Kendala Nikahi Bule

Berdasar data yang dihimpun Okezone dari beberapa sumber, novel Wiro Sableng dengan judul Makam Tanpa Nisan kala itu terjual hingga 921.020 eksemplar. Kesuksesan itu terulang lagi di 1994, saat novel serial Wiro Sableng lain yang berjudul Guci Setan, terjual hingga 924.078 eksemplar.
Selain dua judul diatas, beberapa novel Wiro Sableng lain rata-rata juga terjual diatas 800 ribu eksemplar. Diantaranya seperti Badai Di Parang Tritis, Topeng Buat Wiro Sableng, Wasiat Iblis, Geger Di Pangandaran, Kiamat Di Pangandaran, Gerhana Di Gajah Mungkur, Kembali Ke Tanah Jawa, Senandung Kematian, Kematian Kedua dan episode terakhir Jabang Bayi Dalam Guci.
Kesuksesan serial Wiro Sableng bukan tanpa perjuangan. Bastian Tito selaku penulis hampir tidak pernah absen mendatangi lokasi yang dia jadikan latar belakang cerita. Tak sekadar berkunjung, Bastian bahkan ikut tinggal sementara dan merasakan suasana hidup disana selama dua minggu.
Ayah Vino G. Bastian itu juga selalu membawa alat perekam selama proses pembuatan novel. Selain untuk mengabadikan apa yang disaksikan, Bastian juga merekam gaya bahasa penduduk sekitar demi menghidupkan suasana cerita dalam novel.Menurut cerita karangan Bastian Tito, Wiro Sableng terlahir dengan nama Wira Saksana. Sejak kecil, pemilik tato 212 sudah digembleng dengan teknik silat oleh gurunya, Sinto Gendeng.
Selain dikenal karena tato 212, Wiro Sableng juga digandrungi berkat deretan kesaktiannya dalam cerita. Salah satunya seperti Pukulan Kunyuk Melempar Buah yang dipelajari Wiro dari Sinto. (aln)
(kem)